Sunday, December 7, 2014

PENGALAMAN MEMBELI MOBIL T*YOTA DI S*TIAJAYA

Kami memang berniat membeli mobil baru dgn merek T*yota di salah satu Dealer S*tiaj*ya. Hari Minggu pagi kami datang ke dealer tsb & disambut didpn pintu masuk dealer oleh salah satu sales pria sebut saja Saipul.

Awalnya kami melihat2 dulu beberapa jenis tipe mobil yg terpajang di dealer tsb krn kami msh bingung mau beli yg mana. Sampai akhirnya kami memutuskan membeli mobil R*sh jenis terbaru. Kami lalu diajak utk melihat mobil sesuai spesifikasi yg kami pilih ke parkiran mobil2 di lantai 3 atau 4 (saya agak lupa). Setelah melihat2 lalu kami kembali ke lobby dealer & dipersilahkan duduk utk deal harga. Karena kami membeli TUNAI tentunya sbg konsumen, kami ngobrol2 & bertanya2 apa ada kemungkinan turun harga, bonus2 lainnya & asuransi sambil kami disuguhi minuman yg telah dipesan Saipul ke OB. Akhirnya kami & sales sampai pada kesepakatan akhir. Kami bayar DP awal ke kasir yg berada dibelakang lobby tsb. Kami jg dimintai KTP utk difotocopy & kamipun dpt bukti pembayaran. Setelah itu kami pulang dgn diantar Saipul sampai depan teras dealer.

Kira2 3 hari kemudian, Saipul menelpon kami dimalam hari & berkata mobil "incaran" kami jg jd "incaran" konsumen rekan sesama sales Saipul. Lalu Saipul mengatakan kalau kami serius ingin membelinya hrs segera membayar lagi 10 juta atau kami hrs menunggu mobil sebulan kemudian. Kami lalu bertanya apa bisa dibayarkan besok pagi & Saipul pun mengatakan bisa. Lalu, malam itu juga kami datang ke atm terdekat utk ambil uang cash.

Keesokan harinya, kami dtg ke dealer utk melakukan pembayaran tsb sesuai keinginan Saipul agar mobil tsb bisa cepat berada di tangan kami. Lalu kira-kira seminggu atau 2 minggu kemudian, kami datang lagi ke dealer utk melunasi pembelian mobil tersebut. Disitu kami diantar oleh Saipul ke Bank terdekat utk melakukan transfer dan kami pun mendapat print out bukti pembayaran lengkap.

Sekitar 3 minggu kemudian di sore menjelang malam, Saipul tiba-tiba menelpon kami & mengatakan niatannya ingin datang ke rumah. Kami mengira dia ingin mengantar surat2 atau sejenisnya yg berkaitan dgn mobil tapi ternyata sampai di rumah, Saipul hanya ngobrol2 ringan "sok akrab". Disitu, kami bertanya2 jg soal mobil termsk nanti bisakah mobil diantar hari sabtu seperti yg dijanjikannya. Tapi Saipul beralasan kalau sopir yg mengantar blm hadir pd saat itu. Akhirnya kami memutuskan utk ambil sendiri.

Tepat hari H, kami datang sekitar jam 9 pagi ke dealer tsb. Seperti biasa juga, satpam akan bertanya kepentingan kami datang ke dealer tsb & kami pun mengatakan ada janji bertemu Saipul. Kami masuk ke dlm lobby dealer & disambut oleh sales wanita. Kami juga berkata ke sales tsb kalau ada janji dgn Saipul. Lalu, kami dipersilahkan menunggu disofa yg tersedia (tempat awal kami deal2 harga). Beberapa saat kemudian, Saipul datang menghampiri kami. Dia duduk & ngobrol2 dgn kami dikarenakan mobil sedang disiapkan & diisi bensin. Disitu, Saipul menjelaskan kalau BPKB & Asuransi baru akan jadi sekitar 3 bln kemudian.

30 menit kemudian, mobil telah tiba diteras derah terima mobil. Kami mendatangi teras yg berada disamping dealer tsb. Disitu kami melihat2 lagi mobil sambil Saipul menjelaskan kelengkapan tambahan yg diberikan & fungsi2 dari tombol2 di dlm mobil. Lalu, Saipul menunjukkan surat2 yg mesti kami tanda tangani. Dan terakhir, kamipun melakukan prosesi serah terima mobil dgn foto kami & Saipul memegang kotak penyimpanan buku2 T*yota didepan mobil yg telah kami beli. Dan, kamipun pulang dgn mobil baru tanpa memberi tip ke Saipul.

3 bulan kemudian (hari ini), kami servis berkala yg pertama. Kami (seperti biasa) disambut dgn baik oleh satpam & bagian pelayanan servis. Setelah surat pendaftaran servis diserahkan pihak pelayanan, kami dipersilahkan menunggu ke ruang tunggu servis yg berada di lantai 2.

Ruang tunggunya sgt cozy ala cafe dgn tersedia bar, sofa2, tv, toilet, smoking area, bbrp perangkat komputer utk internetan, koran & majalah utk dibaca. Kami langsung duduk di sofa2 yg dekat pintu masuk disambut oleh salah satu pelayan. Si pelayan bertanya kami mau minum apa lalu dia meminta surat pendaftaran servis yg kami punya, mungkin utk dicek apakah kami benar konsumen yg ingin servis atau tdk.

Tak lama kemudian, si pelayan mengantar minuman kami (white coffee) plus 2 buah kue tradisional indonesia yg disuguhkan disebuah piring kecil. Lalu, Saipul muncul dihadapan & menyapa kami & akhirnya Saipul mengambil salah satu kursi diruang tunggu tsb utk lagi2 ngobrol2 dgn kami termsk ke soal2 kehidupan pribadi.

Setelah cukup lama ngobrol2 dgn Saipul yg byk omong & sok kenal sok dekat itu, lalu muncullah salah seorang staff yg membawa kelengkapan surat spt BPKB & asuransi. Kami diharuskan memberikan KTP (utk difotocopy lagi) & menandatangani selembar surat+disebuah buku sptnya daftar konsumen yg telah mengambil kelengkapan surat. Staff tsb menyerahkan BPKB & asuransi lalu pergi. Si Saipul yg msh tetap berada didkt kami berkata agar kami mengecek surat2 tsb termsk apakah ada kesalahan dlm penulisan nama & alamat. Kami mengecek dgn teliti sampai kami melihat no rumah di lembar asuransi salah. Lalu kami tanya ke Saipul dan menurutnya tdk masalah krn nanti kalau klaim  bisa pakai nomor mobil. Disitupun kami akhirnya melihat kalau asuransi mobil kami berbeda biayanya dgn pada saat deal awal. Jadi, yg tertera di lembaran surat asuransi tsb selisih lbh murah 500 ribu. Kamipun mengira si Saipul mengambil untung dari biaya asuransi ini!!! Kami yg awalnya sebelum berangkat servis ingin memberikan tip sekaligus angpao krn Saipul yg kebetulan baru nikah akhirnya mengurungkan niat tsb.

Setelah begitu lamanya bersama kami, Saipul yg banyak omong itu pergi. Dan selang beberapa saat kemudian, si pelayan di ruang tunggu tsb mendatangi kami & mengatakan kalau mobil kami telah siap. Mobil kami telah terparkir di samping dealer bersama satu mobil milik konsumen lainnya. Mobil kami tdk hanya diservis tapi jg dpt cuci mobil gratis plus bonus payung. Kami diantar oleh staff bagian pelayanan servis sampai ke mobil. Lalu kami diharuskan utk menunjukkan surat pendaftaran servis ke satpam sebelum meninggalkan dealer. Dan lucunya saat kami menyerahkan surat tsb, satpam sempat2nya mengingatkan kami utk memakai sitbelt.

Saturday, December 6, 2014

BARU JADI PELAYAN KOK SONGONG!!!

Penampilan memang msh dianggap hal yg penting bagi sebagian besar masyarakat. Dgn hny melihat penampilan saja, seseorang seolah2 spt sdh bisa menebak bagaimana latar belakang org yg dilihatnya.

Memang sah2 saja, kalau setiap org melakukan hal tsb. Tapi kalau melihat org dari luarnya saja dijadikan patokan utama penilaian seseorang terhdp org lain bisa jd membahayakan baik dlm menjalin hubungan ataupun usaha.

Lucunya dari pengalaman yg pernah saya amati, org2 yg jabatannya lbh rendah justru lbh sering memandang org spt konsumen/pelanggannya dari casing luarnya. Jabatan spt pelayan, penjaga toko, ataupun satpam yg seharusnya jadi garda terdepan dari image sebuah toko/perusahaan dgn seenaknya sendiri bersikap arogan bahkan melebihi sikap boss mrk sendiri.

Contoh saja, mantan pembantu saya. Awalnya dia diterima sbg pembantu krn dpt rekomendasi dari tmn yg mengatakan org tsb sgt butuh kerjaan khususnya tmpt tinggal krn sblmnya dia numpang dirmh saudaranya dan tidur dilantai di ruang tv. Stlh diterima ditmpt saya, ternyata terlihat segala prilakunya. Coba bayangkan dia lbh sibuk dgn 2 hapenya (parah kan! Pembantu pny dua hape) ketimbang kerjaannya. Dia pun sgt hobi tidur siang bhkn hobinya ini pernah sampai beresiko menbahayakan rumah (kebakaran). Sbg pembantu, dia tdk bisa ganti tabung gas & tdk bisa disuruh malahan dia balik nyuruh2. Pdhl selama saya pny pembantu tdk pernah diperlakukan tdk wajar bhkn pembantu pun bisa makan makanan yg sama yg kami makan dimeja tp si pembantu ini malah berti sikap kelewat batas maka dari itu sebulan kemudian dia dipecat.

Cerita lainnya terjadi ketika suatu hari saya mengantar ibu saya ke toko furniture langganan dekat rmh. Bisa diblg langganan krn kami memang membeli furniture di toko itu sejak toko msh kecil. Bhkn ibu sayapun sampai kenal dgn pemilik toko. Hari itu rencananya ibu saya mau melihat2 apakah di toko tsb menjual meja kursi makan jati. Krn jaraknya sekitar 400 m dari rmh, saya & ibu berpakaian santai & berangkat hanya naik angkot. Sampai di toko tsb, saya & ibu melihat2 satu2nya set meja kursi makan jati. Namanya konsumen mau membeli tentunya ibu saya bertanya ke 2 pelayan toko wanita yg hanya duduk2 tanpa menghampiri kami yg dtg ke toko tsb.

Ibu saya bertanya "yg ini harganya berapa?"
Salah satu pelayan toko menjawab "mahal!"
Lalu ibu saya membalas " ya brp?"
Pelayan lalu baru menjawab harga satu set meja kursi tsb.
Lalu ibu saya bertanya "apakah ada yg model bulat?"
Pelayan menjwb ada sambil menunjukkan brosur yg ada foto2 furniture lainnya.
Lalu ibu saya bertanya sambil menunjuk salah satu foto "klo yg spt ini brp?"
Si pelayan lagi2 menjawab "mahal!"
Ibu saya yg memang awalnya berniat membeli set meja makan jati bulat akhirnya tidak jd membeli set meja makan yg tersedia di toko tsb.  Lalu sblm pulang, ibu saya tiba2 melihat2 matras latex size king. Ibu saya pun jd tertarik dgn matras tsb.
Beliau lalu bertanya ke pelayan toko "klo tmpt tidur ini brp?"
Si pelayan menjawab "oh, yg itu mahal!"
Ibu saya yg mulai ilfeel dgn sikap di pelayan lalu bertanya sedikit ketus "brp?"
Si pelayan menjawab "7,2 juta"
Stlh mengetahui ibu saya pasti membeli tmpt tidur tsb, kedua pelayan tsb langsung berubah sikapnya 180°. Mrk yg tadinya begitu meremehkan konsumen tiba2 berubah jd spt sangat2 "pelayan" yg nunduk2, ramah & hormat. Apalagi setelah mengetahui ibu saya bayarnya kontan, ga pake DP2an maka makin menjadi2 pelayanlah sikap kedua wanita tsb. Sampai2 mrk menawarkan bbrp furniture lain sambil (akhirnya) mau berdiri.

Dilain kesempatan, pernah jg ibu saya mengalami kejadian tdk menyenangkan dari salah satu SPG dep. store ternama yg juga berkata kalau produk pakaian yg berada di wilayah yg dia tunggu itu "harganya tinggi". Ibu saya yg enggan membuat keributan lalu pergi meninggalkan SPG tsb.

Satpam jg bersikap bersikap hampir sama. Satu ketika saya mengantar ibu  ke salah satu bank dkt rmh. Ibu saya berniat ganti buku tabungan krn buku lama udh full. Si Satpam (yg memang cuma itu2 saja) spt biasa membuka/menutup pintu setiap kali nasabah dtg/pergi ke/dari bank tsb sambil mengucapkan salam termsk saat saya & ibu dtg. Krn ibu saya mau ganti buku maka berurusan dgn petugas bank yg berada dilantai dasar. Saya & ibu duduk di kursi tunggu yg tersedia. Lalu, tibalah giliran ibu saya yg dilayani oleh petugas bank sedangkan saya tetap menunggu. Stlh beberapa lama, tiba2 si satpam yg tadi menghampiri saya dan bertanya "ada keperluan apa?". Lalu saya menjawab "sedang menunggu" sambil mengarahkan jari telunjuk saya ke ibu saya yg sedang dilayani petugas bank. Si satpam berkata "Ooh" lalu pergi.
Awalnya saya msh anggap wajar sikap si satpam tsb sampai  akhirnya, muncul salah seorang pelawak bertubuh pendek yg dtg dgn mengendarai mobilnya. Si pelawak turun dari mobil sambil sibuk dgn Hapenya. Si satpam yg melihat kedatangan pelawak tsb, lalu sok akrab menyapa "halo, Boss!! Hape baru?". Seketika itu pula saya tersadar, klo sikap si satpam itu tergantung penampilan nasabah yg dtg ke bank tsb. Klo nasabahnya dtg dgn penampilan biasa (wlpn itu perempuan) langsung dianggap mencurigakan tapi kalau nasabahnya keliatan jelas statusnya misalnya spt "artis" (wlpn kurang terkenal spt pelawak tsb) maka si satpam siap "menjilat" atw cari muka.

Bukan hanya terjadi terjadi pd saya & ibu, tp ayah saya pun mengalami hal yg sama. Ayah saya selalu berpenampilan biasa bhkn tiap kali keluar rumah lbh sering mengenakan t-shirt & celana pendek. Ayah saya pun sgt suka bergaul dgn siapa saja termsk dgn tukang parkir & pelayan rumah makan. Bhkn saking akrabnya, ada yg manggil Pak'de. Ayah saya pernah cerita, salah satu pelayan baru rumah makan langganan dkt rumah bertanya pertanyaan yg sgt aneh. Pelayan itu bertanya "Bpk, tidurnya dimana?". Ayah saya yg memang sgt suka bercanda lalu menjawab agak nyeleneh "ya disekitar sini". Bbrp hari kemudian saat pulang shalat jum'at, ayah saya pulang bareng dgn pelayan tsb. Saat sampai didpn rumah, ayah saya blg ke pelayan itu "mari duluan". Si pelayan dgn wajah melongo hanya senyum. Prnh jg satu hari (hari minggu tepatnya), ayah saya membeli bbrp air mineral galon di mini market dekat rumah. Ayah saya memarkirkan mobilnya tepat diparkiran minimakret. Lalu, beliau masuk utk tanya apa ada air galon atau tdk ke kasir. Si kasir menjawab "ada!". Ayah saya langsung membayar & kembali ke mobil utk menurunkan galon2 kosong. Si pegawai minimarket yg lain, membawa galon berisi air mineral ke mobil. Krn pegawai tsb kenal ayah saya, mrk berdua berbincang2 tapi yg paling lucu adalah pertanyaan terakhir si pegawai. Dia tanya ke ayah saya "ini mobil siapa pakde". Ayah saya cuma senyum2 saja sedangkan ibu saya yg berada didlm mobil ketawa sekaligus terheran2 krn ayah saya yg gemuk seperti itu kok bisa2nya sering dianggap gembel; mulai dari ditanya tidurnya dimana sampai mobilnya siapa.

Tante saya pun mengalami hal serupa dgn kesongongan "pelayan". Beliau bekerja sbg kepsek, disekolahnya ada penjaga sekolah. Dan lucunya, penjaga sekolah ini songongnya minta ampun. Klo disuruh mengerjakan tugasnya ibarat harus nahan emosi tingkat tinggi krn si penjaga sekolah ini slalu berasa dirinya itu bos.

Selain kisah tsb diatas, byk jg org2 yg menceritakan curahan kekesalan mrk terhadap ulah songong pelayan di surat pembaca. Semisalnya, kisah pelayan salah satu resto pizza yg dgn jahatnya nyeletuk "memangnya bisa bayar" ketika konsumennya yg berpakaian biasa memesan byk makanan. Atau bagaimana seorang pelayan toko elektronik lbh melayani konsumen bule ketimbang konsumen sesama pribumi. Dan msh byk lagi cerita lainnya (silahkan cari & baca sendiri di mbah gugle).

Semestinya hal tsb tdk boleh terjadi apalagi org2 tsb merupakan GARDA TERDEPAN dari sebuah usaha. Bagaimana sebuah toko bisa laris manis bukan hanya tergantung bagaimana kualitas produk yg dijual tapi bagaimana service yg diberikan org2 yg bekerja di toko tersebut. Saya jd ingat, toko perhiasan langganan ibu. Wlpn toko tsb pny begitu langganan, tapi si pemilik toko yg beretnis tionghoa bisa hafal nama ibu saya & menyapa tiap kali dtg ke toko tsb. Jika saya & ibu dtg ke toko tsb & para pelayannya sibuk dgn urusannya masing2, si pemilik toko yg kebetulan cuma melintas & melihat kami langsung memanggil salah satu pelayannya utk buru2 melayani kami. Tak jarang ketika ibu saya lagi sibuk melihat2 perhiasan, si pemilik toko yg baru dtg akan menyapa ibu saya sambil tersenyum wlpn tiap kali saya & ibu dtg ke toko tsb dgn pakaian sangat biasa. Makanya tdk heran toko tsb bisa besar spt skrg bhkn pny cabang 3 tmpt pdhl dulu hanya sebuah toko kecil.

Itulah bukti, klo service lah ke konsumen termasuk yg paling utama. Seorang bos pemilik toko justru bisa bersikap ramah terhadap semua konsumennya mau bagaimanapun bentuk wujud konsumennya. Baginya, asalkan tokonya pny kredibilitas baik dlm segi pelayanan, produk yg dijual laris manis & syukur2 konsumennya jd langganan yg terus dtg lagi & lagi. Dan kalaupun calon konsumen tdk jd membeli, justru bos pemilik toko tidak MEREMEHKAN konsumen tsb krn baginya dgn pelayanan baik skrg, bisa saja konsumen itu terkesan & akhirnya nanti bisa dtg lagi utk membeli & bisa saja konsumen tsb merekomendasikan tokonya ke org2 sekitarnya. Tapi (ANEHNYA) org2 yg jabatannya rendah justru bersikap arogan & terlebih dahulu berasumsi buruk terhadap calon konsumennya sendiri HANYA dgn melihat penampilan konsumen yg tdk sesuai harapan mrk. Mrk seolah2 bisa menebak latar belakang ekonomi calon koncumen hanya melihat dari penampilan luarnya; yg berpakaian necis pasti berduit & berpakaian seadanya pasti bokék pdhl semuanya BELUM TENTU!!! Akhirnya yg dirugikan siapa? Tentunya mrk sendiri & toko tempat mrk bekerja, krn calon konsumen jdnya akan ilfeel utk dtg & membeli di toko tsb.

Saya jd teringat lg wkt saya ke minimarket yg jg dkt rmh, spt biasa krn cuma ke minimarket makanya berpakaian santai saja. Suatu ketika, minimarket itu cuma ada bbrp konsumen, si pegawai minimarket sejak saya masuk terus membuntuti saya spt biasa dgn cara mrk yg seolah2 akting membereskan barang2 yg ada didkt saya berdiri. Lalu, ada salah satu konsumen yg membayar ke kasir & otomatis pegawai itu balik lagi kekasir (wlpn disitu ada temannya yg sesama pegawai minimarket). Saya yg masih mencari2 barang2 yg akan dibeli terus berputar mengelilingi lorong2 minimarket tsb sampai pd akhirnya sy bertemu dgn 2 org yg tiba2 panik melihat saya. Posisinya salah seorang jongkok & yg lain membelakangi saya sambil salah satu tangannya memasukan sesuatu ke dlm bajunya. Saya tersadar dgn keanehan tsb akhirnya cuma hanya bisa diam & pergi meninggalkan mrk. Dari situ saja kita bisa lihat bhwa si pegawai minimarket jg memandang org hny dari casing luarnya saja & begitu mudahnya mencurigai konsumen yg berpakaian seadanya spt saya tapi disisi lain mrk sendirilah yg akhirnya membuka celah oknum2 konsumen yg penampilannya rapih utk berbuat macam2 spt mengutil.

(CDBOT) CINTA DENGAN BIAYA ORANG TUA

Pria ini biasa dipanggil Danang. Berasal dari keluarga yg cukup. Danang berkuliah di salah satu Universitas Negeri terkemuka dipinggiran Jakarta. Wlpn hrs tinggal terpisah dari orangtuanya, Danang tetap tercukupi kebutuhan hidupnya termasuk segala fasilitas penunjang perkuliahannya. Mulai dari lengkapnya isi kamar kosannya sampai berganti2 motor kesukaan pun dipenuhi oleh orangtuanya.

Disemester2 akhir, Danang menjalin hubungan untuk pertama kali dlm hidupnya dgn salah satu teman kuliahnya. NgeDate & mengantar sang kekasih menjadi bagian penting yg umumnya sering dilakukan Danang wlpn uang & fasilitasnya dari orangtua. Tapi, pd akhirnya hubungan Danang tsb tidak bertahan lama.

Setelah lulus kuliah, Danang langsung mendpt pekerjaan disebuah perusahaan swasta di Jakarta. Dan, kebetulan sahabat kuliah Danang pun jg diterima ditmpt & posisi yg sama.
Suatu ketika, sahabat Danang ini memperkenalkannya ke seorang anak polisi bernama Ina saat Danang berkunjung ke Bandung (tmpt tinggal sahabat Danang tsb). Mulai dari situlah, hubungan Danang dgn Ina mulai terjalin dan semakin serius. Wlpn berpacaran jarak jauh, Danang bisa dibilang cukup intens menjalin hubungan dgn Ina. Jika ada kesempatan, Danang slalu berusaha berkunjung & menginap ke rmh Ina.

Danang mungkin telah bekerja, tapi entah mengapa CDBOT. Fasilitas yg digunakan utk tampil di dpn sang kekasih msh berasal dari ortu. Tidak hanya mengendarai dari motor yg telah dibelikan ortunya, Danang jg cukup sering memaksa agar bisa membawa mobil ortu demi tampil hebat di dpn Ina & ortunya.

Stlh berhubungan 3 thn, Danang & Ina akhirnya putus. Lalu, Danang menjalin hubungan lagi dgn seorang perempuan berjilbab bernama Cherry. Spt halnya hubungan Danang dgn pasangan2 sblmnya, Danang msh sama yaitu CDBOT. Bhkn skrg makin menjadi2 & parah krn dia bhkn bisa tega memaki ortunya sendiri jika keinginannya utk eksis di dpn kekasi dilarang oleh sang ortu. Danang jg tak segan2 membawa lari mobil sang ortu demi ngeDate & membawa jalan2 Cherry kemanapun sampai mengakibatkan ban mobil  rusak krn Danang menerobos jalan depan rmhnya yg sedang dlm perbaikan. Dan, bukannya dia bertanggung jwb atas kerusakan yg terjadi, Danang justru melempar tanggungjwb itu ke ortu yg tega ia maki2 demi kekasih. Hubungan Danang & Cherry berlangsung selama 2 thn hingga akhirnya mrk memutuskan utk mengakhiri hubungan.

Tak lama stlh putus dgn Cherry, Danang berkenalan dgn seorang perempuan bernama Siti. Siti berasal dari keluarga sederhana. Dia tinggal bersama ortunya disebuah rumah dinas kecil di Jakarta Timur. Ibunya seorang ibu rumah tangga & Bpknya menjabat di posisi yg bisa dibilang rendah di AU. Wlpn keadaanya spt itu, gaya hidup Siti & keluarga benar2 kontras krn mrk bak org mampu. Ibunya Siti bahkan bisa tak segan2 mengekspresikan rasa jijiknya akan nasi bungkus pdhl hidup aslinya saja sgt sederhana.

Danang & Siti bisa dibilang pny kemiripan. Danang yg suka tampil melampaui kemampuannya demi dipandang org bertemu dgn Siti yg mempunyai gaya hidup bak org kaya. Disaat berpacaran dgn Siti, Danang jg msh CDBOT. Wlpn dia bisa dibilang sudah bekerja beberapa thn tapi demi "menggaet cewe" dia masih butuh modal dari ortunya.

Stlh berpacaran setahun, akhirnya Danang & Siti memutuskan utk menikah. Awalnya, ortu Danang masih blm merestui hal tsb dikarenakan mrk begitu mengetahui bagaimana anaknya selama ini. Danang msh dianggap blm pny kesiapan sebagai suami & kepala keluarga krn dia bisa dibilang msh cukup manja sbg anak laki2 & tergolong suka terbawa nafsu sesaat jika menginginkan sesuatu.

Danang yg memang tdk bisa dibantah permintaannya sampai memaksa sambil memaki ke ortu agar segera dipenuhi keinginannya menikah. Dgn penuh emosi, Danang bahkan tega melempar ibunya dgn gelas kaca lalu berteriak "cuma ingin menikah, nanti kalaupun hrs tinggal di kontrakan kecil jg ga apa2".  Lalu, sang ibu yg begitu menyayangi Danang akhirnya merestui permintaan anak itu wlpn tetap saja msh ada perasaan yg mengganjal didlm hatinya.

Persiapan pernikahan mulai dilakukan. Kali ini pihak mempelai wanita lah yg membiayai pesta pernikahan. Dgn menggunakan jasa WO, Resepsi mewah pun berusaha dipenuhi oleh pihak keluarga Siti. Danang yg mempunyai gaya hidup yg muluk2 justru makin senang krn pihak keluarga sang kekasih benar2 sejalan dgn apa yg dia pikirkan & impikan selama ini wlpn sekali lagi semua itu serba dipaksakan.

Tak sampai disitu saja, Danang yg pada awalnya mendramatisir perasaannya yg ingin menikah & tinggal dikontrakan kecil justru mengejar2 ortunya utk merenovasi salah satu rmh yg selama ini dijadikan kontrakan oleh sang ortu. Dgn susah payah, uang & keringat akhirnya sang ayah mau merenovasi rmh tsb demi tempat tinggal sang anak bersama istrinya. Dan, lucunya Danang yg bersikap bak Tuan Raja tdk sama sekali membantu apa2 dlm proses renovasi rmh tsb bhkn disaat rmh tsb selesai direnovasi, Danang justru lbh memilih pergi jalan2 dgn Siti sedangkan keluarga Danang sibuk bersih2.

Saat hari H, Danang & Siti benar2 bak Raja & Ratu sehari. Pesta yg ada diimpian mrk spt bnr2 terwujud. Senyum sumringah & gaya petantang petentengpun dilakukan kedua mempelai tsb didpn para tamu yg berdatangan dari penjuru negeri.

Tapi seperti halnya kisah Cinderella, suasana tsb hanya bertahan sehari saja. Keesokan harinya, mulailah Danang & Siti menghadapi kenyataan yg ada. Danang dihadapkan bahwa uang hadiah pemberian dari para tamu yg hadir diacara resepsi tsb diambil semua oleh ortu Siti. Jadi, ibarat mrk balik modal atas apa yg telah mrk tanam. Danang & Siti pun hanya bisa membeli perabotan dgn uang yg mrk pny & dpt dari bbrp saudara yg langsung memberikan ke mrk.

Disaat hari pindah rmh, Danang beserta keluarga Siti sibuk beres2 semuanya. Lalu, ortu Danang dtg berkunjung. Tapi anehnya, ketika ortunya datang justru Danang sengaja pergi meninggalkan mrk. Ortu Danang lalu berkeliling sekitar rmh dan saat itu pula ayah Danang melihat hal membahayakan krn begitu byk colokan kabel2 yg terpasang dlm satu tempat. Melihat hal tsb, lalu sang ayah mengirim SMS ke Danang agar colokan jgn dipasang sembarangan krn bisa berbahaya. Tapi tanpa diduga, Danang membalas SMS dari ayahnya dgn nada yg sgt menyakitkan "ga ush ikut campur, ayah tdk andil apa2". Sang ayah seketika itu pula merasa marah & tersinggung krn anak yg selama ini dibela2 kebutuhannya justru berpendapat kalau ayahnya tdk ada andil apa2. Lalu, sang ayah membalas sms Danang "itu rmh yg akan kamu tempati pny siapa?". Dan, Danangpun akhirnya terdiam mendpt jawaban SMS dari ayahnya tsb.

Setelah menikahpun, Danang yg statusnya sbg kepala keluarga msh saja CDBOT. Berkali2, dia dtg kermh ortunya utk minta dicukupi kebutuhan rmh tangganya spt meminta uang utk beli tabung gas/perbaikan listrik, meminta sembako, dll. Bukan hanya itu saja, Danang bhkn seenaknya membawa beberapa furniture, elektronik bhkn mobil ortunya utk fasilitas diri dia beserta istri. Dan lucunya, semua itu berbanding terbalik dgn kalimat yg pernah dia tulis di salah satu akun media sosialnya dulu "ingin menjadi pencari nafkah yg halal buat istri & anak".
Jadi, apakah arti halal dgn CDBOT plus msh dgn memaksa/merampas/menyerobot?!?!? Sungguh memalukan.

"Berani mencintai seseorang berarti siap membiayai semuanya sendiri bukan minta dibiayai org tua apalagi kalau mengaku dirinya seorang LAKI-LAKI"


[HATI-HATI] BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA

Mungkin semua tau makna dari pribahasa "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya" tapi utk yg blm tau akan saya jelaskan sedikit. "Buah" diibaratkan anak sedangkan "Pohon" artinya orangtua. Jadi, makna keseluruhannya adalah sifat/perilaku/kesukaan/hobi/pekerjaan/pendidikan anak mirip dgn/diturunkan dari ortunya.

Untuk hal2 baik, akan sgt bagus sekaligus membahagiakan jg melihat anak mendptkannya dari ortu tapi jgn lupa jg hal jelek/buruk bisa saja diturunkan/ditiru sang anak. Entah ada yg blg dari bawaan gen lah, mencontoh lah atau apapun namanya tapi faktanya memang hal semacam ini bisa diturunkan ke anak.

Okehlah saya akan mencontohkan sebuah kasus nyata dari pribahasa "buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Disebuah keluarga, sang ayah tukang selingkuh, pelaku KDRT dan numpang hidup dari kerja keras istrinya lalu saat sang anak laki2nya dewasa & menikah, sang anak tsb jg melakukan perilaku yg sama persis spt yg diperbuat sang ayah . Dan, perilaku itu pun ditiru jg oleh anak turunannya selanjutnya (cucu dari ayah pertama). 3 Generasi melakukan siklus perilaku buruk yg sama.

Di lain kasus, jg bisa terjadi pada sisi perempuan. Misalnya kalau seorang ibu yg pny prilaku liar sbg seorang perempuan misalnya free sex & matrelistis maka secara sadar ataupun tdk si anak perempuannya akan berpeluang besar tumbuh besar menjadi spt itu. Apalagi sosok tsb adalah sosok dominan/penting dalam kehidupan awal setiap insan manusia..siapa lagi kalau bukan yg namanya ORANGTUA.

Jadi, sgtlah penting bagi siapa saja yg akan/telah menjadi ortu utk berpikir baik2 bagaimana bersikap/perilaku krn pastinya akan dicontoh/diturunkan ke keturunan kita sendiri. PERLU DIGARIS BAWAHI → KETURUNAN KITA SENDIRI lho.

Bukankah kita ga mau klo anak2 kita jd manusia2 brengsek/bejat/dpt label sampah masyarakat krn meniru perilaku kita atau dpt label buruk dari lingkungan sekitar spt "Ooohh, panteslah dia begitu wong turunan dari bpk/ibunya".
Dan, yg perlu diingat lagi....kelak ortulah yg dimintai pertanggungjwbannya atas anak turunannya dihadapan Tuhan BUKAN org lain. Menjadi ortu itu bukan hal yg bisa dianggap main2.

"Ibarat saat bercermin...ortu ingin pantulan bayangannya (dlm hal ini anak2nya) ingin spt apa, semua tergantung dari diri ortunya sendiri"

Friday, October 31, 2014

FOYA-FOYA BERUJUNG SENGSARA

Dewi, lahir dari keluarga yg cukup mampu. Ayahnya menjabat posisi yg cukup prestisius di sebuah kapal pesiar asing. Wlpn ayahnya hanya pulang 6 bln sekali, tapi kehidupan Dewi di tanah air tdk kekurangan bhkn bisa dibilang sgt berkecukupan krn ayahnya rutin mengirimkan uang penghasilan ke keluarganya.

Ditanah air, Dewi beserta Ibu & adiknya jg menggunakan uang penghasilan ayahnya dgn "sgt sgt sgt baik". Yup..sgt sgt sgt baik. Bayangkan saya, mrk menghambur2kan uang tsb demi memenuhi gaya hidup kelas atas; apapun yg mrk suka pasti dibeli, ada produk baru pasti dibeli. bhkn utk Dewi bisa berlangganan majalah bisa sampai 5 dan itu blm termasum tabloid2. Pernah satu kali, salah satu sodara menasehati Dewi utk tdk menghambur2kan uang utk majalah & tabloid tsb tapi Dewi mengabaikan nasehat tsb & menggerutu "itu kan uang gw knp dia yg repot".

Mungkin bbrp pembaca ada yg bertabya "knp ibu Dewi tdk mengontrol gaya hidup foya2 anak2nya?" Jawabannya "justru sang ibulah BIANG UTAMA dari sifat berfoya2 itu diturunkan". Jd, sgt tidak mungkin beliau melarang anaknya utk belanja ini itu & klo perlu didukung habis2an.

Tapi sayangnya gaya hidup itupun hrs berakhir dgn cara & dampak yg sgt menyakitkan. Tiba2 Ayah Dewi di PHK krn tdk memenuhi kualifikasi kesehatan perusahaan tempat beliau bekerja. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, ayah Dewi jg hrs mengetahui kenyataan kalau uang penghasilan yg dikirim selama puluhan tahun ke istri & anak2nya bnr2 habis tanpa sisa.

Mengetahui kondisi ekonomi keluarganya yg jatuh tsb, Dewipun memutuskan utk berhenti kuliah & mencari pekerjaan. Dan, rmh yg menjadi tempat tinggal mrk selama ini pun dgn sgt terpaksa hrs dijual utk memenuhi biaya pengobatan sang ayah & biaya mengontrak rmh kecil.

Cobaan bertubi2 tsb jg meruntuhkan kesetiaan sang ibu utk mempertahankan rmh tangganya. Ibu Dewi akhirnya memutuskan utk berpisah dgn Ayah Dewi dgn membawa serta anak bungsunya dan membiarkan Dewi merawat ayahnya sendirian.



TUKANG PAMER

Klo urusan pamer, manusia memang ahli dlm hal tsb. Pny apa...dipamer!! Telah melakukan hal hebat apa...jg dipamer!! Pny kenalan org hebat...dipamer!!! Mungkin msh wajar klo sekali2 pamer tapi klo udh keseringan bhkn sampai moment2 yg tdk tepat justru akan jd sgt MENYEBALKAN & ANEH.

Saya (prnh) pny tmn bernama Indah, dia berasal dari keluarga sederhana tp sangat suka pamer. Pokoknya segala hal dipamer. Pernah dulu satu ketika dia pny komputer, dia sengaja mengundang saya utk dtg kermhnya bhkn sampai niat menjemput saya agar saya melihat & menggunakan komputer dia. Norak kan!! Pdhl komputer saja sdh ada sejak jaman dulu tp hanya krn dia BARU pny komputer, dianya malah sibuk pamer sana sini. Saat itu keliatan sekali Indah memang sudah merencanakan agar saya HARUS dtg ke rmhnya dan melihat2 komputer barunya krn sblm2nya dia terus membujuk saya.

Di lain hari, Indah tiba2 dtg ke rmh sambil bawa laptop. Entah apa maksudnya dia bawa laptop krn sebelum2nya dia dtg ga pernah bawa apa2. Dirmh, dia langsung nyalakan laptopnya & pamer foto2 teman2 kuliahnya. Lucunya, dia jg pamer salah satu tmnnya yg kaya sambil nyerocos panjang lebar kalau rmh tmnnya itu luas & ada kolam renangnya. Hadeuh, pdhl ga ada yg nanya2 & peduli jg!!! Setelah itu dia masih pamer lagi tmn2 lainnya.

Kesempatan lain, Indah sms saya pdhl kami sdh lama lost contact. Lalu dia tanya "apakah saya tahu tukang pembersih AC" & "tukang pembersih AC langganan saya siapa?". Lalu saya balas sms tsb "sdh lupa no. telp tukang pembersih AC langganan lagipula semua AC dirmh dibersihkan sendiri!". Saat itu saya sdh tau klo niatan Indah sms emng tujuannya utk pamer krn BARU pasang AC dikmrnya. Tapi saking niatannya cuma ingin pamer, Indah sampai ga sadar klo skenario dia tanya2 itu keliatan basa basi & cenderung ngaco. Coba bayangin, masa AC baru udh pingin dibersihin.

Bukan saja pamer secara langsung, tapi Indah jg memanfaatkan sosmed sbg tempat menyalurkan "penyakit" pamernya. Misalnya dgn menuliskan status "akhirnya mesin cuci baru dtg jg" atau "terima kasih kpd seseorang yg telah memberikan jam xxx (menyebut merek tertentu). Sampe skrg msh awet" & msh byk update-an status bernada pamer. Bukan hanya update status pamer saja, Indahpun rajin jg rajin bnr update foto2 yg mengarah ke pamer pula. Pokoknya sosmed bnr2 dimanfaatkan betul oleh Indah.

Tapi ada hal yg menurut saya paling gila adalah ketika dia bisa2nya pamer saat kena musibah. Prnh satu hari Indah telp ke rmh & kebetulan saat itu saya yg angkat. Awalnya dia tanya "kok lg dirmh?" dan saya jwb "lagi sakit". Lalu, dia cerita klo rmhnya baru saja kemalingan. Saya yg khawatir, langsung tanya "kapan/bgmn/apa aja yg hilang/kecurigaan pelakunya ke siapa?". Tapi Indah justru lbh fokus menceritakan benda2 berharga apa saja yg hilang terutama NILAI HARGA DARI BARANG2 TSB. Bayangkan, disaat org NORMAL akan blg "yg hilang itu kalung nyokap" tp Indah malah blg begini "kalung emas nyokap sekian gram. Pdhl harganya sekian juta!". PDHL SAYA GA PRNH NYINGGUNG2 soal harga barangnya tapi Indah terus nyerocos tanpa bisa dihentikan omongannya. Saat itupun, ada yg aneh dgn omongan Indah krn dia melebih2kan nilai dari perhiasan emas ibunya yg dicuri maling. Mungkin krn terlalu semangat pamer akhirnya omongannya jd muluk2 atau mungkin dianggapnya saya itu ga bakal tahu soal beginian.Tapi spt biasa, klo Indah udh mulai kumat palingan saya cuma bereaksi datar aja.

Sampai skrg, Indah msh sama saja. Biarpun sdh bertambah umur tp penyakit pamernya jg ga hilang2.

Saran saya utk menghadapi si tukang pamer -> bersikaplah datar. Semakin kita ga antusias dgn hal2 yg dipamer justru mrk makin ilfeel. Tapi klo kitanya menanggapi dgn rasa takjub justru si tukang pamer itu bakal makin menjadi2 penyakitnya & kitanya sendiri malah makin pusing denger nyerocosannya & menanggapinya

[SAKIT JIWA] PACARAN DI DUNIA MAYA

Fitri, seorang lajang berusia 27thn. Stlh dia punya penghasilan, hal yg pertama dia membeli adalah sebuah Tab. Ya..Tab!!! Untuk apa?? Untuk memenuhi hobinya yg suka chatting. Fitri, memang sgt menyukai chatting bhkn dari jaman dia kuliah. Di kuliah, dia biasa mendatangi warnet disekitaran kampusnya & stlh lulus kuliah hobinya ini berlanjut sampai skrg.

Untuk urusan chatting, Fitri selalu mengincar org2 asing utk teman chattingnya. Hingga satu ketika, Fitri berkenalan dgn (katanya) seorang pria India yg berusia lima thn lbh muda dari Fitri. Pria India itu (katanya) bekerja sbg programmer komputer di India sana & ayahnya adalah seorang boss perusahaan. Spt biasa layaknya org India, pria itu bercerita hal muluk2 ttg jati dirinya. Dan, anehnya Fitri percaya akan semua perkataan pria India itu.

Fitri & pria India itu semakin intens chatting2an. Mrk saling bertukar cerita akan kehidupan mrk masing2, saling bertukar foto diri+foto keluarga satu sama lain & tentu saja diselingi rayuan dari pria India hingga membuat Fitri klepek2. Sampai akhirnya, Fitri & pria India itu jadian wlpn HANYA via dunia maya.

Diawal2 chatting2an, si pria India hanya sebatas (berani) menunjukkan foto. Kalau diajak bertatap muka via web cam dia slalu saja pny alasan macam2. Aneh kan!! Tapi Fitri yg sedang kasmaran (berat) itu tdk merasa curiga dgn keanehan si pria India. Seiring wkt, akhirnya komunikasi Fitri & pria India meningkat dgn menggunakan Sykpe. Dan, dgn skyping ini maka semakin tambah "menggila" chatting2annya. Bgmn ga gila!!! Fitri, sampai rela begadang hingga tengah malam hanya demi si pria India.

Hubungan Fitri & pria India itu semakin serius bhkn dibbrp kali kesempatan mrk membahas soal pernikahan. Pria India yg (katanya) berbeda keyakinan dgn Fitri pun (katanya) siap berpindah agama demi Fitri. Si pria India itupun jg berkali2 berjanji akan dtg ke Indo utk bertemu Fitri dan keluarganya. Tapi kenyataannya, tdk pernah satu kalipun terwujud.

Fitri yg sedang jatuh cinta berat, bnr2 tdk melihat keanehan tsb. Justru Fitri bertingkah bak abege yg sedang kasmaran dgn bilang ke semua org klo dia punya pacar org India (wlpn pacaran dunia maya). Fitri pun tak lupa selalu mengekspresikan perasaannya di status medsosnya, semata2 agar dilihat tmn2 dimedsosnya klo dia pny pacar pdhl itu cuma hubungan dunia maya.

Fitri yg dijanjikan akan dinikahi pria India tsb, jg jd sering mencari referensi hal2 terkait persiapan pernikahan. Mulai dari dtg ke pameran pernikahan, nge-like akun toko gaun pengantin, dll. Dan, semuanya itu dijalaninya sendiri tanpa didampingi "sang pacar" krn ini lagi2 hny pacaran sebatas di dunia maya.

Skrg tepat 3 thn Fitri menjalin hubungan dgn si pria India & statusnya msh sebatas pacaran Dunia Maya. Si pria India msh menjanjikan akan dtg & menikahi Fitri, wlpn tdk jelas kapan kepastian wktnya. Dan spt biasanya, Fitri msh percaya kata2 manis pria India tersebut & setia (mungkin jg "bodoh") menanti kedatangan pangeran pujaan wlpn Fitri hrs "mengikhlasi" usia semakin bertambah tua & menyaksikan satu per satu tmn2nya telah berkeluarga.

Selain kisah Fitri (yg memang didasari fakta), ada juga beberapa kisah pacaran didunia maya lainnya yg berakhir TRAGIS. Seperti yg baru2 diberitakan di TV, seorang gadis ditipu puluhan juta oleh "pacar dunia mayanya" yg mengaku seorang polisi. Pelaku meminta uang ke korban utk biaya pernikahan & si korban yg sedang "DIMABUK CINTA" (Lbh cenderung BODOH) dgn sukarela mentransfer ke pelaku yg ternyata bapak yg sdh cukup berumur.

Diberita lainnya, ada seorang pria yg bekerja sbg dokter kena tipu oleh wanita yg dikenalnya di dunia maya (lagi2 Facebook). Si wanita mengaku sbg dokter & dgn rayuan mautnya berhasil membuat si dokter SUNGGUHAN (terlihat BODOH) mau mentransfer sejumlah uang (katanya) utk membeli alat2 praktek. Dan, disaat polisi berhasil menangkap si pelaku bersama suaminya yg sama2 jg melakukan penipuan berkedok dokter gadungan. Si pelaku pria menyasar perempuan sbg korbannya & si pelaku wanita menyasar laki2 sbg korbannya.

Baru saja jg diberitakan, klo ada seorang ibu rmh tangga yg tertipu 80 jt oleh kekasih dunia mayanya. Ceritanya, sang kekasih yg seorang napi mengaku sbg seorang pemuda berwajah tampan yg bekerja dipelayaran berhasil menjalin hubungan dgn seorang wanita melalui media Facebook. Saat hubungan sdh semakin dekat, pelaku meminta si perempuannya utk mengirimkan foto & video dirinya tanpa busana. Si wanita (entah GOBLOK atau apa) mau mengirimkan foto & video telanjangnya ke kekasih dunia maya nya itu. Sampai akhirnya foto & video itu dijadikan SENJATA oleh pelaku utk mengancam si korban dan si korban mau mengirim sejumlah uang ke pelaku.

Dari bbrp kisah diatas, ada pelajaran berharga yg dpt diambil khususnya bagi pengguna/penggila medsos & sarana komunikasi spt chatting/sms/telp yaitu :

JGN ANGGAP DUNIA MAYA DIPENUHI MANUSIA BERHATI MALAIKAT. Kesalahan org2 yg bisa menjadi korban penipuan di dunmay krn mrk menganggap dunia maya diisi oleh para pengguna yg baik hati/bersih/suci bak malaikat. Pdhl logikanya aja begini...di dunia nyata dimana kita bertatap muka langsung saja bisa begitu BANYAK tindak kriminalitas disekeliling kita bhkn bisa jg dilakukan oleh org2 terdekat kifa sendiri APALAGI di dunmay yg peluangnya lbh besar utk tipu2.

HORMATI DIRI SENDIRI. Satu hal yg saya lihat dari kasus2 tsb, para korbannya spt tdk menghormati dirinya sendiri. Hanya krn hopeless dgn keadaan akhirnya mrk rela memilih "KUCING DLM KARUNG". Dan akhirnya, malah ditipu perasaan, uang bhkn ada juga yg sampai direnggut kesucian atau nyawanya.

JGN MUDAH TERBUAI DGN RAYUAN MAUT. Khusus buat perempuan, jgn mudah klepek2 dgn rayuan2 org. Jgn sampai perasaan perempuan yg cenderung lembut & melankolis dimanfaatkan/"dimain2in" org yg tdk bertanggung jwb. Jatuh cinta bukan berarti seseorang menjadi T.O.L.O.L. Kalau terjadi apa2, pd akhirnya yg menjadi korban & yg paling menderita adalah pihak perempuan.

SELALU TELITI & JAGA DIRI. Penting sekali utk teliti terhadap tmn di dunia maya. Klo tmn baru tsb bicara muluk2 tapi dibeberapa kesempatan justru dia menunjukkan hal2 yg berbanding terbalik/mencurigakan sudah semestinya kita waspada. Ingat, Tuhan mengingatkan manusi dgn memberi petunjuk2 wlpn kecil. Jd jgn lengah!

Sunday, October 19, 2014

Tempat kursus mengemudi mobil; akal-akalan atau .....

Sekitar 4 thn lalu, saya prnh belajar mengemudi di sebuah tempat kursus dekat rumah & disitu lah untuk pertama kalinya saya bnr2 mengemudi mobil. Selama periode kursus, (yg menakjubkan) saya sangat lancar mengemudi mobil mrk wlpn memang tdk dalam kecepatan tinggi. Ya...kira2 paling maksimal sekitar 40 km/jam. Maklum lah di tmpt kursus saya ini, justru menyarankan agar peserta kursus mengemudi dgn pelan katanya biar bs "merasakan". Mulai hari pertama kursus, saya benar2 langsung membawa mobil sendiri dijalanan sesuai rute yg (sepertinya) biasa dijadikan jalur tmpt kursus pengemudi tsb. Mulai dari melewati polisi tidur, tanjakan turunan, belok kiri kanan, putaran balik, persimpangan, jalan raya yg ramai, bhkn kemacetan padat lampu merahpun bisa saya lalui dgn LANCAR wlpn saat parkir msh ga mulus.

Setelah kursus selesai, saya mencoba mempraktekkan dgn mobil sendiri. Tapi lucunya mobil saya mati bbrp kali hanya krn macet sebenar akibat ada angkot yg berhenti. Pdhl saat itu jarak yg saya tempuh terbilang pendek & jalannya rata. Lalu dikesempatan selanjutnya saya mempraktekkan lagi, kali ini melalui jalan yg ada polisi tidurnya tapi pagi2 disaat itu jg mobil saya mati mendadak sampai saya (yg kala ini didampingi adik laki2nya) panik krn mobil tidak kunjung menyala & org2 sekitar mulai memberi kode2 agar saya menyingkir. Akhirnya saya (yg bnr2 panik) langsung blg ke adik saya utk mengambil alih kemudi & saya melompat ke kursi penumpang dpn dari kursi pengemudi sedangkan adik saya pindah dgn keluar mobil. Nah, sejak saat itulah saya bnr2 sudah males & putus asa bawa mobil hingga skill mengemudi saya bnr2 "luntur".

Sebenarnya dari semua kejadian tsb, ada satu kejanggalan & kecurigaan dlm benak saya, apakah tmpt kursus pengemudi itu cuma akal2an terhadap peserta kursusnya?!?! Soalnya yg kita semua ketahui, mobil2 di tempat kursus mengemudi memang dimodifikasi sedemikian rupa agar di bwh kursi penumpang depan juga terdapat pedal yg sama persis dgn yg ada di kursi pengemudi. Lalu, apakah selama saya kursus & lancar2 saja itu sebenarnya dikendalikan oleh pelatihnya sendiri?!?!?! Sebab agak aneh juga kan, klo ada peserta kursus yg baru pertama kali pegang stir  langsung diajak praktek dijalanan  & selama itu pula semua lancar2 saja. Selain itu, saat sesi hari pertama saya belajar mengemudi..saya lalu bergantian dgn siswa lainnya (seorang lelaki). Disitu dia ditanya2 sm sang pelatih "pernah menyetir mobil sebelumnya?" Dia menjawab "setahun yg lalu jg prnh belajar di tmpt kursus". Dlm hati saja jd makin curiga kok dia berkali2 belajar ditmpt kursus tp ga ada hasilnya.

Jd untuk tmn2 yg berencana belajar mengemudi mobil, alangkah baiknya SELEKTIF memilih tempat kursus mengemudi mobil jgn sampai akhirnya cuma akal2an & kitanya dibuat seolah2 mahir mengemudi. Klo menurut saya coba dulu belajar dgn didampingi org2 terdekat spt saya yg belakang ini belajar mengemudi (LAGI) dgn ayah saya. Belajarnya bisa dimulai dari tanah lapangan yg kosong. Pokoknya bnr2 belajar dari awal & dlm wkt yg panjang. Bukan spt tmpt kursus yg keliatannya secepat kilat bisa membuat peserta kursus keliatan mahir mengemudi.