Friday, October 31, 2014

FOYA-FOYA BERUJUNG SENGSARA

Dewi, lahir dari keluarga yg cukup mampu. Ayahnya menjabat posisi yg cukup prestisius di sebuah kapal pesiar asing. Wlpn ayahnya hanya pulang 6 bln sekali, tapi kehidupan Dewi di tanah air tdk kekurangan bhkn bisa dibilang sgt berkecukupan krn ayahnya rutin mengirimkan uang penghasilan ke keluarganya.

Ditanah air, Dewi beserta Ibu & adiknya jg menggunakan uang penghasilan ayahnya dgn "sgt sgt sgt baik". Yup..sgt sgt sgt baik. Bayangkan saya, mrk menghambur2kan uang tsb demi memenuhi gaya hidup kelas atas; apapun yg mrk suka pasti dibeli, ada produk baru pasti dibeli. bhkn utk Dewi bisa berlangganan majalah bisa sampai 5 dan itu blm termasum tabloid2. Pernah satu kali, salah satu sodara menasehati Dewi utk tdk menghambur2kan uang utk majalah & tabloid tsb tapi Dewi mengabaikan nasehat tsb & menggerutu "itu kan uang gw knp dia yg repot".

Mungkin bbrp pembaca ada yg bertabya "knp ibu Dewi tdk mengontrol gaya hidup foya2 anak2nya?" Jawabannya "justru sang ibulah BIANG UTAMA dari sifat berfoya2 itu diturunkan". Jd, sgt tidak mungkin beliau melarang anaknya utk belanja ini itu & klo perlu didukung habis2an.

Tapi sayangnya gaya hidup itupun hrs berakhir dgn cara & dampak yg sgt menyakitkan. Tiba2 Ayah Dewi di PHK krn tdk memenuhi kualifikasi kesehatan perusahaan tempat beliau bekerja. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, ayah Dewi jg hrs mengetahui kenyataan kalau uang penghasilan yg dikirim selama puluhan tahun ke istri & anak2nya bnr2 habis tanpa sisa.

Mengetahui kondisi ekonomi keluarganya yg jatuh tsb, Dewipun memutuskan utk berhenti kuliah & mencari pekerjaan. Dan, rmh yg menjadi tempat tinggal mrk selama ini pun dgn sgt terpaksa hrs dijual utk memenuhi biaya pengobatan sang ayah & biaya mengontrak rmh kecil.

Cobaan bertubi2 tsb jg meruntuhkan kesetiaan sang ibu utk mempertahankan rmh tangganya. Ibu Dewi akhirnya memutuskan utk berpisah dgn Ayah Dewi dgn membawa serta anak bungsunya dan membiarkan Dewi merawat ayahnya sendirian.



No comments:

Post a Comment