Sebut saja namanya Heri. Seorang perempuan asli ponorogo berasal dari keluarga yg sgt2 sederhana. Anak bungsu dari 5 bersaudara & memiliki gelar sarjana pendidikan dari sebuah universitas cukup ternama didaerah Jawa Timur.
Saat kuliah dia menjalin hubungan dgn salah seorang senior berbeda fakultas bernama Joko. Hubungan mrk terjalin sgt baik. Hingga akhirnya Joko memutuskan ingin memperistri Heri. Ibunda Joko tdk tlalu suka dgn pilihan Joko tsb tp pd akhirnya mau ga mau ibunda ttp merestui demi kebahagiaan anaknya. Pesta pernikahan berlangsung bnr2 sgt sederhana dikediaman mempelai perempuan tanpa dihadiri kedua ortu Joko dikarenakan ayahanda joko memang dlm kondisi kritis & ibundanya tetap hrs menjaga hingga akhirnya tepat seusai berlangsungnya pesta pernikahan di Ponorogo, ayahanda Joko meninggal dunia.
Heri diboyong suaminya utk tinggal di rmh ortuny Banyuwangi. Disitu pula Joko bekerja sbg guru. Seiring wkt akhirnya mrk bisa mengontrak rumah sendiri.
Bbrp thn semenjak menikah, mrk tdk kunjung dikaruniai anak. Heri sudah prnh sekali memeriksa kondisi kesehatannya & dinyatakan baik2 saja tapi anehnya Joko yg dibujuk utk memeriksa kesehatan tiba2 panas dingin & menolak. Heri pun tdk bisa berbuat apa2. Sbg ibu rumah tangga, Heri sgt nerimo keadaannya termsk penghidupan yg diberikan suaminya.
Dan diusia Heri yg menginjak 39 thn bersama suaminya Joko memutuskan utk mengadopsi seorang anak laki2 dari keluarga nelayan miskin. Joko pun udh berhasil membeli rumah sederhana sbg tempat mrk bernaung. Tapi joko mulai berubah. Dia sering menghina/memaki istrinya krn dianggap ibu rumah tangga yg numpang hidup & tdk berguna. Heri hny sabar menghadapi perangai suaminya tsb.
Seiring bertambahnya tahun & bertambahnya tua umur mrk, perangai Joko semakin parah. Dia bisa menjadikan istrinya Heri sbg samsak tinju tiap kali dia marah. Makian demi makian, hinaan demi hinaan pun makin pedas dilontarkan Joko ke Heri. Sedangkan Heri antara sabar atw pasrah krn merasa ga pny pilihan lain hanya bisa nerimo perlakuan Joko.
1,5 thn lalu, Heri mengetahui klo Joko pny affair dgn rekan sesama guru satu sekolah. Bahkan sampai ada kabar, kalau akibat dari hubungan terlarang itu sampai membuahkan anak & Joko anehnya percaya klo itu darah dagingnya.
Memang andil Setan sgt luarbiasa...pikiran, hati nurani manusia bisa dibuat kacau. Joko yg secara pendidikan bergelar S2 tp krn mendahulukan nafsunya akhirnya bisa dgn gampangnya dikelabui perempuan yg mengaku2 tlahengandung darah dagingnya. Pdhl klo saja dia inget dulu dia sendiri yg slalu takut cek kesuburan, & selama ini pun dugaan mandul sdh sgt jelas mengarah ke Joko. Lagipula bukankah klopun seorg laki2 memang subur pasti sdh sejak dulu akan cari perempuan lain utk mendptkan keturunan?!?!
Balik lagi ke Heri, skrg usianya sdh 50 thn. Diusianya yg udh pantas disebut nenek, Heri ttp mendpt perlakuan Kejam dari Joko yg berusia 52 thn. Heri jd lbh sering tinggal berdua dgn anak angkatnya yg skrg tlah berusia 13 thn dikarenakan Joko lbh memilih kumpul kebo bersama selingkuhan & anak yg katanya darah dagingnya.
No comments:
Post a Comment