Hari ini ibu minta diantar ke ITC krn ingin tukar cincin emasnya. Maklumlah namanya ibu2 pasti menjelang lebaran ingin tampil maksimal dengan perhiasannya.
Seperti biasa toko yg didatangi kami ini adalah toko langganan ibu sejak lama & awalnya cuma ada satu cabang di dkt rumah. Tapi sayangnya ketika kami sampai ITC, tokonya blm buka. Akhirnya kami memutuskan pergi ke Swalayan di lantai 2&3 gedung tsb.
Setelah belanja bbrp kebutuhan di Swalayan, kami kembali ke toko emas tadi di lantai Ground. Untunglah tokonya sudah buka & pelayan2nya sedang merapihkan perhiasan2 yg mrk simpan sblmnya ke dalam etalase.
Kami menghampiri salah satu bagian etalase toko tsb dan salah satu mbak pelayan yg sedang sibuk membereskan cincin2 pun menyambut kami dgn hangat "mau cari apa bu?". Ibu saya menjwb "mau lihat2 cincin". Si mbaknya merespon "silahkan".
Kami duduk dikursi yg tersedia & ibu langsung melihat2 cincin2 yg ada dihadapan kami. Ibu memilih & mencoba satu per satu sambil meminta saran saya sampai akhirnya mendapat cincin yg cocok. Lalu ibu saya blg ke mbaknya "Ingin tukar dgn cincin yg sama. Belinya jg disini". Mbaknya menjawab "boleh".
Ibu saya mengeluarkan cincin beserta suratnya dari dlm tas & memberikan ke mbak pelayan. Lalu si mbak langsung menghitung2 dgn kalkulatornya. Setelah dihitung2, ibu saya harus menambah uang dikarenakan gram cincin yg baru lbh besar ketimbang cincin yg lama. Setelah mulai deal harga & ibu saya siap membayar dgn kartu debitnya, si mbak pelayan ke satu tempat ditoko tsb utk mengecek cincin lama ibu saya.
Bbrp saat kemudian, mbak pelayan mendatangi kami & mengatakan "bu, cincinnya tdk cocok dgn suratnya. Apa mungkin salah surat?!?". Ibu langsung menjawab "itu bnr suratnya". Si mbak menjelaskan "cincin ini beratnya xxx (lbh kecil) dari yg tertera disurat & karatnya cuma 40 % sedangkan disurat 70 %". Ibu saya langsung kaget mendengar penjelasan mbak tsb dan berkata "ini belinya disini ga mungkinlah saya bohong". Mbaknya merespon "ya saya percaya" lalu dia balik lagi ke engkoh pemilik toko emas utk mengecek lagi. Setelah itu mbaknya dtg lagi ke kami sambil menjelaskan kembali hal yg sama & bilang kalau pelayan yg menulis surat pembelian emas ini sudah resign thn 2012. Ibu saya menjawab "berarti kalau gitu saya dibohongi!". Lalu mbaknya kembali lagi mendatangi engkoh pemilik toko emas sambil membawa cincin baru yg akan dibeli ibu saya. Kali ini memakan waktu cukup lama.
Sampai akhirnya mbak itu kembali dan cincin lama ibu saya bisa ditukar dgn menambah sejumlah uang. Disitu kami sambil mencari informasi soal pelayan yg melakukan kecurangan tsb. Yg ternyata ini adalah pelayan pria.
Dgn kejadian seperti ini akhirnya kami tersadar utk tetap waspada saat membeli perhiasan WALAUPUN di toko emas langganan. Krn kecurangan bisa dilakukan oleh oknum2 tertentu di toko emas tsb. Untung dlm kasus ibu saya, tokonya msh mau bertanggung jwb. Bagaimana kalau toko tsb lepas tangan?!?! Pastinya konsumen yg dirugikan krn perhiasan beserta data2 disurat pembelian sengaja diakal2i demi mendapat keuntungan. Selain itu toko emasnya tentu juga dirugikan krn kredibilitas yg dijaga selama puluhan bisa hancur hanya krn oknum pelayan bermental kriminal.
Saran saya utk siapapun yg berencana beli perhiasan, minta dicek lagi perhiasan yg akan kita beli. Apakah besaran karat & gramnya sesuai atau tdk. Selain itu yg paling penting (khususnya buat pemilik toko emas), seleksi baik2 pelayan2 tokonya krn sgt bahaya klo penjahatnya justru dtg dari org dlm sendiri. Perlu jg mewajibkan pencantuman gambar perhiasan yg dikonsumen di surat pembelian agar data2 semakin jelas.